12 Ciri-Ciri Masa Subur Pada Wanita yang Bisa Diamati

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 6 menit
12 Ciri-Ciri Masa Subur Pada Wanita yang Bisa Diamati

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Mengetahui masa subur pada wanita dapat membantu menentukan kapan harus berhubungan seks jika ingin hamil atau menghindarinya.
  • Saat sedang subur, akan muncul cairan atau lendir serviks transparan mirip putih telur. Jika diregangkan dengan jari telunjuk dan jempol, lendir dapat melebar hingga 2 cm.
  • Beberapa wanita mengalami nyeri payudara saat sedang di masa subur. Tandanya mirip-mirip nyeri payudara saat menjelang haid.
  • Ciri-ciri masa subur wanita juga dapat ditandai dengan meningkatnya hasrat ingin bercinta dengan pasangan, akibat pengaruh hormon.
  • Perhatikan suhu basal tubuh Anda di pagi hari, ukur dengan termometer di mulut selama 5 menit. Jika ada kenaikan, maka bisa jadi Anda sedang berada di masa subur.
  • Ketahui jadwal menstruasi dan masa subur Anda lewat Kalkulator Masa Subur Wanita atau Pelacak Menstruasi di aplikasi Honestdocs. Download gratis di sini!

Apakah Anda seorang wanita yang ingin segera menimang buah hati? Atau malah justru ingin menunda kehadirannya? Apa pun pilihannya, yang terpenting ketahui dahulu ciri-ciri masa subur Anda sendiri. Pasalnya, ini bisa jadi strategi jitu agar Anda bisa segera hamil atau menghindarinya.

Untuk mengetahui masa subur wanita tak melulu harus berpatokan pada sistem kalender. Sebenarnya ada ciri-ciri khusus yang dapat Anda rasakan jika tubuh sedang berada di masa subur. Cara inipun dinilai lebih efektif daripada mempercayakan pada sistem kalender untuk menentukan masa subur wanita.

Ciri-ciri masa subur pada wanita

1. Lendir Serviks Mirip Putih Telur

Ciri-ciri masa subur wanita ditandai dengan adanya cairan atau lendir serviks transparan yang menyerupai putih telur. Eits, tapi jangan sampai Anda salah menafsirkannya ya. Cairan ini bukanlah keputihan, melainkan cairan yang justru akan membantu memudahkan sel sperma pria untuk bergerak di dalam rahim.

Pada setiap siklus, cairan serviks wanita akan melewati pola perubahan di bawah pengaruh hormon. Di masa puncak kesuburan, lendir serviks ini akan menyerupai putih telur mentah yang jika Anda regangkan dengan jari telunjuk dan jempol akan melebar hingga lebih dari 2 cm. Warnanya pun bening, licin, elastis dan tidak berbau.

Periset telah membuktikan bahwa adanya cairan atau lendir ini merupakan indikator terbaik untuk mengetahui puncak kesuburan wanita. Menurut penelitian di University of North Carolina, pasangan yang melakukan hubungan intim pada hari di mana wanitanya memiliki lendir serviks menyerupai putih telur inilah yang lebih cenderung untuk hamil.

Nah, jika Anda ingin segera mendapatkan momongan, inilah waktu yang tepat untuk memadu kasih dengan pasangan.

2. 'Banjir' di Organ Kewanitaan

Ketika sedang berada pada masa ovulasi, lendir serviks wanita tidak hanya menjadi lebih jernih, cair dan elastis saja, volumenya pun akan semakin melimpah. Cobalah rasakan dan amati, apakah di sepanjang hari Anda cenderung merasa 'becek' atau lebih basah di bagian kewanitaan.

Meningkatnya lendir serviks ini akan membuat area kewanitaan 'kebanjiran', sehingga celana dalam pun terasa basah. Ketika sedang berhubungan seks dengan pasangan pun, Anda akan terasa seperti dialiri banyak pelumas dan terasa lebih licin.

Baca Juga: Prediksi Masa Subur dengan Teknik Periksa Lendir Serviks

3. Nyeri Payudara

Apakah Anda termasuk salah satu wanita yang merasa payudaranya sakit beberapa saat setelah siklus haid usai? Jika ya, ini bisa jadi pertanda untuk mengetahui ciri-ciri masa subur.

Nyeri payudara ini disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon progesteron sebagai tanda ovulasi. Tandanya mirip-mirip nyeri payudara ketika pramenstruasi.

Meskipun tidak semua wanita merasakannya, namun bagi Anda yang mengalaminya inilah salah satu pertanda baik bahwa Anda sedang berada di masa subur dan siap untuk hamil.

Baca Juga: Cara Menghitung Masa Subur Wanita Agar Cepat Hamil

4. Leher Rahim Akan Terasa Lebih Terbuka dan Lembut

Tepat setelah masa menstruasi usai, leher rahim akan berada pada posisi rendah (mudah dijangkau), tertutup, kering dan bila diraba terasa agak keras. Ketika memasuki ovulasi leher rahim pun akan berubah menjadi lebih terbuka, terasa lembut (seperti bibir), basah, dan posisinya lebih tinggi (sulit dijangkau).

Untuk mengetahuinya, pertama Anda harus berada pada posisi jongkok atau dengan mengangkat satu kaki di toilet atau bak mandi. Masukkan jari tengah Anda (pastikan sudah bersih) ke dalam miss V sampai dua buku jari atau lebih hingga merasakan adanya benjolan (jika jari sudah tidak dapat bergerak masuk lebih dalam lagi berarti itu leher rahim ). Namun, cara ini tidak disarankan jika Anda masih gadis atau perawan dan belum pernah berhubungan seksual.

Memang agak sulit untuk menentukannya jika Anda baru beberapa kali melakukan cara ini. Kuncinya jika ovulasi, serviks akan terasa lebih basah, lembut atau lembek, dan sulit dijangkau. Sebagai catatan, akan lebih mudah mengamati perbedaannya jika Anda mulai melakukan ini tepat setelah menstruasi berakhir.

5. Meningkatnya Hasrat Bercinta

Jika Anda merasakan hasrat bercinta yang tiba-tiba meningkat atau memuncak, seakan-akan ingin terus bersama pasangan, bisa jadi ini ciri-ciri masa subur. Meningkatnya gairah ini menjadi sinyal alami tubuh sebagai pertanda bahwa ia siap bereproduksi.

Ada beberapa riset yang dilakukan untuk mencari keterkaitan antara dorongan keinginan berkoitus pada wanita terhadap ovulasi. Mereka melacak tingkat LH wanita (hormon kunci yang melonjak sesaat sebelum ovulasi) dan saat wanita melakukan hubungan intim. 

Ternyata wanita lebih cenderung melakukan hubungan intim pada saat hormon LH mereka sedang melonjak. Ini menunjukkan bahwa meningkatnya gairah pada wanita menjadi pertanda bahwa mereka sedang berada pada masa subur atau ovulasi.

6. Timbul Bercak Cokelat atau Flek

Pernahkah Anda mendapati flek atau bercak coklat bersarang di celana dalam Anda di luar masa haid? Ya meskipun ini bisa menggambarkan berbagai kemungkinan tentang kondisi Anda, tapi bisa jadi munculnya bercak atau flek ini sebagai pertanda bahwa Anda sedang berada di masa subur.

Pada beberapa wanita mengalami timbulnya bercak kecil saat ovulasi. Hal ini terjadi karena adanya penurunan estrogen yang menyebabkan terjadinya peluruhan endometrium (lapisan rahim), sehingga menyebabkan bercak kecil atau flek yang dikenal sebagai perdarahan ovulasi.

Namun, sebaiknya pastikan langsung ke dokter spesialis kebidanan atau kandungan. Sebab ada beberapa penyakit yang dapat menimbulkan gejala seperti ini.

7. Nyeri di Salah Satu Sisi Perut

Sekitar 20% wanita merasakan nyeri saat ovulasi, atau disebut juga dengan mittelschmerz. Biasanya, kondisi ini terjadi di pertengahan siklus haid dan dapat berlangsung selama beberapa menit atau beberapa jam.

Penyebabnya bisa jadi karena folikel (sel telur) matang keluar atau pecah dari indung telur saat ovulasi. Hal ini juga bisa terajdi karena kontraksi tuba fallopi untuk mendorong telur masuk ke rahim.

Biasanya saat kondisi ini, wanita akan merasakan nyeri atau kram hanya pada satu sisi perut bawah sebelah kiri atau kanan saja. Bisa terjadi sebelum, selama, atau tepat setelah ovulasi. 

asa sakit atau nyerinya ini memiliki ciri khas berbeda dengan nyeri pada haid atau lainnya, sehingga Anda bisa mengenalinya untuk mengetahui apakah sedang ovulasi atau tidak.

8. Perut yang Terasa Kembung

Pada masa subur kemungkinan Anda akan mengalami perut yang terasa kembung. Kondisi ini terjadi akibat dari meningkatnya retensi air karena meningkatnya kadar hormon estrogen

Jadi bila tiba-tiba saja pakaian jadi terasa sedikit mengetat, padahal Anda tidak merasa habis makan sesuatu namun perut terasa kembung, bisa jadi ini pertanda Anda sedang mendekati ovulasi dan siap untuk dibuahi.

9. Merasa Sedikit Mual

Jangan beranggapan mual itu harus selalu identik dengan kehamilan, ya. Meskipun mual pada saat kehamilan atau biasa dikenal dengan morning sickness dan mual sebagai gejala PMS disebabkan oleh hormon yang sama.

Namun, perubahan hormonal selama ovulasi juga bisa menyebabkan Anda merasa sedikit mual. Jadi bila Anda mengalami kondisi seperti ini, bisa jadi ini merupakan ciri-ciri masa subur.

10. Sakit Kepala atau Migrain 

Sebanyak 20% wanita yang mengalami sakit kepala atau migrain ketika mendekati ovulasi. Terlebih jika Anda seorang wanita yang sering merasakan sakit kepala atau migrain saat menstruasi, kemungkinan Anda mengalami sakit kepala saat ovulasi juga cukup besar.

Kondisi ini umumnya disebabkan oleh pengaruh hormon. Tidak hanya payudara saja yang terasa sakit, kepala pun bisa terkena imbas dari fluktuasi hormon ini.

11. Sensitifitas Panca Indra Jadi Lebih Peka

Selama ovulasi, hormon dalam tubuh dapat memengaruhi sensitivitas pada panca indra Anda, baik itu indra penciuman, perasa, maupun indra penglihatan. Itulah mengapa ketika berada di masa ini Anda lebih mudah tertarik pada pasangan dan bau feromonnya.

12. Meningkatnya Suhu Basal Tubuh

Suhu basal tubuh adalah suhu terendah yang dicapai tubuh selama istirahat, yang diukur di pagi hari segera setelah bangun tidur sebelum beraktivitas. Dengan mengukur dan mencatat perubahan suhu basal tubuh, Anda akan mengetahui apakah sedang berada pada masa subur atau tidak.

Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengukur suhu basal tubuh:

  • Siapkan termometer, alat tulis dan kertas grafik suhu basal tubuh.
  • Di malam hari sebelum tidur, pastikan dulu termometer berada pada suhu normal (36 derajat Celsius).
  • Ketika bangun dipagi hari, sebelum melakukan aktivitas apa pun, segera letakkan termometer di mulut selama 5 menit.
  • Jangan melakukan aktivitas apapun selama masa pengukuran, tetaplah berbaring dengan tenang.
  • Lakukan ini setiap hari selama beberapa bulan dan catat suhu pada kertas grafik.
  • Jika terjadi kenaikan maka kemungkinan Anda berada pada ovulasi atau masa subur.

Itulah beberapa ciri-ciri masa subur wanita yang dapat Anda kenali. Jika Anda tidak merasakan tanda atau gejala ovulasi di atas, Anda juga dapat menggunakan prediksi ovulasi sebagai alternatif untuk membantu mengetahui apakah Anda sedang berada di masa subur atau tidak.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Beaulieu, David & Havens, Kristina. (2015). Fertile women are more demanding: Ovulatory increases in minimum mate preference criteria across a wide range of characteristics and relationship contexts. Personality and Individual Differences. 72. 200–207. 10.1016/j.paid.2014.09.018.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/266320503_Fertile_women_are_more_demanding_Ovulatory_increases_in_minimum_mate_preference_criteria_across_a_wide_range_of_characteristics_and_relationship_contexts)
Booty Call: How to Spot a Fertile Woman. Live Science. (https://www.livescience.com/10828-booty-call-spot-fertile-woman.html)
11 Signs You Might Be Super Fertile, Because Your Body Can Tell You A Lot. Bustle. (https://www.bustle.com/p/11-signs-you-might-be-super-fertile-because-your-body-can-tell-you-a-lot-51690)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app