10 Ciri Ciri Usus Buntu yang Harus Diwaspadai

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Jul 30, 2021 Tinjau pada Jun 11, 2019 Waktu baca: 4 menit
10 Ciri Ciri Usus Buntu yang Harus Diwaspadai

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Penyebab penyakit usus buntu atau appendicitis umumnya disebabkan karena adanya peradangan atau pembengkakan sehingga menimbulkan rasa nyeri pada perut
  • Penyakit usus buntu atau appendicitis harus ditangani dengan serius karena dapat menyebabkan komplikasi yang fatal bahkan hingga menyebabkan kematian
  • Sakit perut di sebelah kanan bawah, mual dan muntah, penurunan nafsu makan, demam, rasa nyeri pada perut dapat menjadi ciri ciri usus buntu
  • Tes darah, tes urine, CT Scan, X-ray, dan USG menjadi beberapa cara mendiagnosis gejala usus buntu (appendicitis)
  • Dapatkan paket medical check up dengan promo menarik dan dokter berpengalaman melalui HDmall
  • Gunakan fitur chat untuk berbicara dengan apoteker kami secara gratis seputar obat dan pemeriksaan kesehatan yang Anda butuhkan

Penyakit usus buntu atau appendicitis terjadi karena peradangan atau pembengkakan yang terjadi pada organ apendiks yang menyebabkan nyeri pada bagian kanan perut. Usus buntu merupakan penyakit yang umum terjadi dan dapat menyerang siapapun tanpa mengenal jenis kelamin dan usia. 

Meskipun usus buntu bukanlah penyakit yang mematikan atau menular, namun dapat menjadi komplikasi serius bagi penderitanya jika tidak segera ditangani. Usus buntu yang meradang apabila dibiarkan, dapat meledak atau pecah sehingga infeksi akan menyebar ke lapisan perut (peritonium) di mana terdapat banyak pembuluh darah. Akibatnya infeksi mudah menyebar ke aliran darah di seluruh tubuh (sepsis).  Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui ciri-ciri dan gejala usus buntu.

10 Ciri Ciri Usus Buntu yang Harus Diwaspadai

1. Sakit Perut Kanan Bawah

Sakit perut terjadi karena usus meradang dan membengkak, sehingga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Walau biasanya sakit perut akibat usus buntu awalnya dirasakan pada daerah sekitar pusar lalu akan berpindah ke perut kanan bawah, namun pada sebagian orang sakit atau nyeri dirasakan di bagian perut yang berbeda-beda. Pada kasus appendicitis akut, biasanya sakit perut bersifat mendadak dengan intensitas yang relatif tinggi. Di saat kasusnya sudah kronis, sakit perut akan terasa jauh lebih sakit saat berjalan, menggerakkan perut, batuk, bersin, atau saat mengalami guncangan saat berkendara.

Baca juga: 11 Penyebab Sakit Perut Sebelah Kanan Bawah dan Obatnya

2. Sakit Perut Cepat Memburuk

Banyak orang sulit membedakan antara sakit perut akibat usus buntu dan akibat maag. Sekilas keduanya memiliki gejala yang sama, namun tidak seperti sakit perut akibat maag atau penyakit lainnya, sakit perut sebagai gejala usus buntu dapat memburuk dengan cepat. Hal ini terjadi karena infeksi dan bengkak yang semakin dibiarkan semakin memburuk. Pada beberapa kasus, sakit perut dapat semakin memburuk langsung dalam satu hari. 

3. Badan Panas atau Demam

Tanda atau gejala usus buntu mirip dengan penyakit infeksi pada umumnya yaitu demam atau meriang. Apabila ketika Anda mengalami sakit perut seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Anda juga mengalami demam, ini dapat berarti usus buntu Anda sedang meradang. Demam yang terjadi dengan intensitas sedang karena usus buntu dapat berkisar antara 38° C, apabila semakin memburuk bahkan dapat melebihi 40° C. 

4. Mual dan Muntah

Mual sampai ingin muntah dan hilang nafsu makan juga merupakan gejala yang sering dialami penderita usus buntu. Rasa mual dan muntah ringan biasanya terjadi di awal bahkan sebelum munculnya rasa sakit di perut. Muntah akan lebih intens seiring munculnya sakit perut dan gejala lain yang semakin memburuk.

Baca juga: Gejala Usus Buntu pada Anak yang Harus Anda Ketahui

5. Sembelit atau Diare

Sembelit dan diare mungkin muncul seperti gejala masalah pencernaan lainnya. Pada beberapa kasus, gejala ini mungkin tidak muncul atau mungkin muncul setelah mengalami sakit perut. Namun, apabila Anda mengalami diare ringan disertai sakit perut kanan bawah dan menemukan banyak lendir pada feses, maka segeralah periksakan diri Anda ke dokter untuk memastikan ada tidaknya radang usus buntu.

6. Perut Kembung 

Perut kembung dapat terjadi karena Anda sulit buang angin (kentut). Ini merupakan gejala pelengkap radang usus buntu, terlebih jika Anda merasa bahwa tidak ada masalah lain yang menyebabkan perut kembung, seperti minum minuman bersoda atau terlalu banyak makan sayur yang memiliki gas seperti kol.

7. Nyeri Lepas Tekan

Hal ini merupakan salah satu dari sekian banyak tanda-tanda usus buntu yang dapat dilihat melalui pemeriksaan. Maksud dari nyeri lepas tekan adalah ketika menekan perut memang terasa sakit, namun ketika tekanan tersebut dilepas, seketika akan terasa lebih sakit. Tekanan untuk mengecek gejala ini sebaiknya dilakukan oleh dokter dan tidak dilakukan sendiri karena dikhawatirkan akan memperberat kondisi yang ada.

8. Sulit Buang Angin (Kentut)

Meski perut kembung sering terjadi pada saat mengalami gejala usus buntu, infeksi pada usus buntu dapat mengakibatkan usus membengkak dan meradang sehingga membentuk sumbatan yang menyebabkan seseorang menjadi susah kentut.

9. Sering buang air kecil

Meski sulit untuk buang angin, tetapi salah satu ciri usus buntu adalah kebiasaan buang air kecil yang semakin sering. Hal ini terjadi karena posisi usus buntu yang berada agak dekat dengan kandung kemih, sehingga membuat kandung kemih menjadi terjepit dan menyebabkan iritasi sehingga lebih sering buang air kecil.

10. Kehilangan Nafsu Makan

Ciri usus buntu lainnya adalah kehilangan nafsu makan yang disebabkan karena usus mengalami peradangan atau iritasi. Tak hanya sakit perut, tetapi mual dan muntah yang juga mengganggu sistem pencernaan dan sistem saraf tubuh membuat nafsu makan menurun. Kondisi ini juga bisa disadari jika pada waktunya makan Anda tak kunjung merasakan lapar.

Baca juga: Menyikapi Gejala Usus Buntu Kronis

Kapan Harus Ke Dokter?

Radang usus buntu adalah penyakit yang hanya dapat didiagnosa oleh dokter. Ciri-ciri yang disebutkan di atas merupakan rujukan saja, untuk memastikan apakah Anda benar-benar mengalami usus buntu, dokter harus melakukan beberapa tes sebagai berikut:

  • Tes darah dilakukan untuk mengecek jumlah sel darah putih
  • Tes urin dilakukan untuk memastikan bahwa gejala yang dialami bukan merupakan akibat penyakit lain seperti gangguan fungsi ginjal.
  • Pencitraan seperti ultrasonografi (USG), pemeriksaan abdominal x-ray tanpa kontras hingga CT Scan untuk memastikan bahwa nyeri perut benar dikarenakan usus buntu

Tes lainnya mungkin juga diperlukan untuk ketepatan diagnosa. Oleh karena itu, apabila Anda mengalami gejala usus buntu seperti yang disebutkan di atas, segera periksakan diri Anda ke dokter sebelum kondisinya semakin memburuk.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Appendicitis: Early symptoms and warning signs. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/312123.php)
Appendicitis: Causes, Symptoms, and Treatment. Healthline. (https://www.healthline.com/health/appendicitis)
Emergency Signs and Symptoms of Appendicitis. Healthline. (https://www.healthline.com/health/digestive-health/appendicitis-emergency-symptoms)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app